Tiktok Merilis Fitur Baru – TikTok, aplikasi video pendek yang telah merevolusi dunia media sosial, kembali membuat gebrakan dengan meluncurkan fitur baru yang bertujuan untuk meningkatkan relevansi Konten For You Page (FYP) bagi para penggunanya. Fitur ini diharapkan dapat memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik, mengurangi penyebaran konten tidak pantas, serta menjadikan algoritma lebih cerdas dalam menyesuaikan preferensi masyarakat.
Dalam dunia yang terus terhubung secara digital, akurasi dalam personalisasi konten menjadi kunci keberhasilan sebuah platform. Dengan miliaran pengguna aktif global—termasuk jutaan dari Indonesia—TikTok menghadapi tantangan besar untuk memastikan bahwa konten yang muncul di FYP tidak hanya menghibur, tetapi juga bernilai, informatif, dan sesuai dengan budaya serta norma masyarakat lokal.
🔍 Apa Itu FYP dan Mengapa Penting?
FYP (For You Page) adalah halaman utama di TikTok yang menampilkan video rekomendasi berdasarkan minat dan interaksi pengguna. Di sinilah Konten viral lahir dan tren dimulai. Algoritma TikTok mempelajari perilaku pengguna—seperti tontonan, komentar, likes, dan share—untuk menampilkan konten yang paling mungkin disukai.
Namun, seiring waktu, banyak pengguna yang mengeluhkan bahwa FYP terasa tidak relevan, berisi konten yang tidak sesuai usia, nilai, bahkan sensitif secara sosial. Hal inilah yang mendorong TikTok untuk melakukan inovasi dalam pengaturan algoritma agar lebih bertanggung jawab secara sosial.
🆕 Apa Fitur Baru yang Diperkenalkan?
Fitur baru yang diperkenalkan oleh TikTok mencakup beberapa aspek personalisasi dan kontrol pengguna, antara lain:
1. Filter Kata Kunci di FYP
Pengguna kini dapat memblokir kata kunci tertentu, sehingga video yang mengandung tagar, deskripsi, atau topik tersebut tidak akan muncul di FYP mereka. Ini membantu pengguna menghindari konten yang mereka anggap tidak relevan, sensitif, atau tidak disukai.
2. Pusat Kontrol Minat Pengguna (Content Preferences Center)
Sebuah dashboard baru disediakan untuk memudahkan pengguna:
- Mengatur kategori konten yang diinginkan (seperti edukasi, hiburan, religi, lifestyle)
- Menghapus histori tontonan agar FYP bisa “reset”
- Melaporkan konten tidak relevan dengan lebih cepat dan akurat
3. Pengelompokan Video Serupa
TikTok kini mampu mengenali pola konten yang memiliki “tema serupa” (seperti kekerasan, kesedihan, atau prank berlebihan), dan secara otomatis mengurangi kemungkinan semua video dalam satu tema itu muncul secara berturut-turut, demi menjaga keseimbangan emosional pengguna.
4. Pemfilteran Berdasarkan Usia & Budaya
Berdasarkan wilayah dan usia pengguna, TikTok menyaring konten yang tidak sesuai secara lokal. Misalnya:
- Remaja tidak akan sering melihat konten vulgar atau “dewasa”
- Konten berbau SARA atau radikalisme diturunkan peringkatnya dari FYP
🎯 Tujuan Peluncuran Fitur Ini
TikTok menyebutkan bahwa inovasi ini bertujuan untuk:
- Mengurangi paparan konten negatif dan tidak sehat
- Memberikan kontrol lebih besar kepada pengguna
- Menjaga keamanan digital generasi muda
- Meningkatkan relevansi dan kenyamanan pengalaman pengguna
Menurut TikTok, upaya ini juga merupakan bagian dari tanggung jawab mereka dalam mendukung ekosistem digital yang sehat dan inklusif.
Baca Juga : Mengapa Konten ASMT Banyak Di Sukai Oleh Orang?
🌐 Dampak Bagi Kreator dan Masyarakat
Fitur ini bukan hanya menguntungkan pengguna, tetapi juga memberi tantangan baru bagi kreator konten. Berikut dampak positif dan negatifnya:
✔️ Dampak Positif:
- Kreator harus lebih inovatif dan kontekstual dalam membuat konten agar relevan.
- Meningkatkan interaksi yang lebih sehat dan sesuai target audiens.
- Meningkatkan peluang bagi kreator lokal untuk muncul di FYP masyarakat sekitarnya (lokalisasi konten).
❌ Tantangan:
- Kreator yang biasa membuat konten “kontroversial” atau “clickbait” mungkin kehilangan eksposur.
- Algoritma yang lebih ketat membuat konten tidak berkualitas mudah disaring.
🧠 Perbandingan Dengan Platform Lain
TikTok bukan satu-satunya platform yang mengedepankan personalisasi konten. Instagram dan YouTube juga menggunakan algoritma berbasis AI. Namun, TikTok mengambil langkah lebih progresif dengan menyediakan kontrol langsung kepada pengguna untuk membentuk feed mereka sendiri.
Langkah ini menunjukkan bahwa TikTok:
- Bukan sekadar hiburan, tapi bertransformasi menjadi platform informasi dan edukasi.
- Berorientasi pada keamanan digital jangka panjang.
📣 Respons Masyarakat dan Pakar Teknologi
Tiktok Merilis Fitur Baru ini mendapat respons positif dari berbagai kalangan:
“TikTok telah menjadi ruang publik virtual. Konten FYP yang tidak sesuai bisa membentuk opini dan sikap generasi muda. Fitur ini adalah langkah bijak,”
— Rifki Maulana, Pengamat Media Sosial & Keamanan Digital
Sementara itu, beberapa pengguna menyambut gembira fitur filter keyword dan preferensi konten karena mereka merasa lebih nyaman dan tidak ‘dibanjiri’ konten yang membuat stres atau kecanduan.
🔚 Kesimpulan
Dengan peluncuran fitur-fitur terbaru ini, TikTok membuktikan bahwa mereka bukan hanya platform hiburan, tapi juga komitmen terhadap keamanan dan relevansi konten yang dikonsumsi publik.
Fitur filter kata kunci, pusat preferensi konten, dan pemilahan berdasarkan pola emosional pengguna akan membantu menciptakan ekosistem FYP yang lebih sehat, lebih manusiawi, dan lebih berdampak.
Sebagai pengguna, kita juga punya tanggung jawab: gunakan fitur ini dengan bijak untuk membentuk ruang digital yang positif dan produktif.
📌 Ringkasan Fitur Baru TikTok Untuk FYP Lebih Relevan
Fitur | Fungsi |
---|---|
Filter Kata Kunci | Menyaring konten berdasarkan kata atau topik tertentu |
Pusat Preferensi Konten | Mengatur minat, hapus histori, kontrol personalisasi |
Pemilahan Konten Emosional | Menghindari dominasi satu jenis konten ekstrim |
Penyaringan Berdasarkan Usia & Budaya | Menyesuaikan dengan lokalitas & umur pengguna |