31 Jul 2025, Thu

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan maraknya konten kreator muda di media sosial, muncul satu nama yang berhasil menarik perhatian netizen karena kisahnya yang inspiratif. Dia adalah Galang Prasetyo, seorang siswa SMK asal Sleman, Yogyakarta, yang mampu membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berkarya di dunia digital. Dengan hanya bermodalkan Handphone seharga Rp 2 juta Menjadi Konten Kreator, Galang berhasil membangun kanal media sosial yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menghasilkan pendapatan tambahan bagi dirinya dan keluarganya.


Latar Belakang Galang: Siswa Biasa dengan Semangat Luar Biasa

Galang adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya seorang buruh bangunan, sementara ibunya membuka warung kecil di depan rumah. Sejak kecil, Galang dikenal sebagai anak yang aktif, suka mencoba hal-hal baru, dan kreatif. Ia bersekolah di sebuah SMK Negeri jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), dan di situlah ia mulai mengenal dunia digital lebih dalam.

Namun, kondisi ekonomi keluarga membuatnya tak memiliki fasilitas seperti laptop gaming atau kamera DSLR. Di saat teman-temannya berlomba-lomba membuat konten dengan peralatan mahal, Galang hanya punya satu alat andalan: sebuah smartphone Android bekas seharga Rp 2 juta yang dibelikan ayahnya dengan mencicil.


Kisah Galang Siswa SMK Jadi Konten Kreator Bermodal HP

Awal Mula Terjun ke Dunia Konten Kreator

Galang memulai perjalanannya di dunia konten pada akhir tahun 2022. Awalnya, ia hanya membuat video tutorial singkat, konten gaming mobile, dan komedi ringan untuk iseng. Semua dilakukan menggunakan kamera HP dan aplikasi editing gratis seperti CapCut dan VN Video Editor. Meski hasilnya belum sehalus kreator profesional, Galang tetap konsisten mengunggah satu konten setiap dua hari.

Hal yang menjadi daya tarik dari kontennya adalah kesederhanaan dan kejujuran. Ia tidak mencoba tampil mewah atau terlalu serius. Ia justru membagikan keseharian sebagai anak SMK, suka duka belajar, hingga cerita lucu saat bantu ibunya di warung.


Kunci Kesuksesan: Konsistensi, Konten Relatable, dan Skill Editing

Konsistensi menjadi kunci utama dari pertumbuhan akun media sosial Galang. Di Instagram dan TikTok, ia menggunakan username @GalangTukangNgegas, dan kini sudah mencapai lebih dari 120 ribu followers hanya dalam waktu satu tahun.

Beberapa faktor yang mendukung kesuksesannya:

  • Kreativitas dalam keterbatasan: Ia menggunakan HP-nya semaksimal mungkin—rekam suara pakai headset, tripod diganti tumpukan buku, dan lighting dari senter kecil.
  • Editing yang unik: Dengan memanfaatkan template dan filter gratisan, Galang bisa menghasilkan konten yang estetik dan menghibur.
  • Konten yang relatable: Banyak siswa SMK dan pelajar Indonesia merasa kontennya dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari.
  • Engagement aktif: Galang rajin membalas komentar, sering live untuk berdialog dengan pengikut, dan bahkan membuka sesi Q&A gratis seputar dunia editing via HP.

Monetisasi dan Penghasilan Tambahan

Setelah mencapai 10.000 followers pertama, Galang mulai mendapatkan tawaran kerjasama brand lokal, termasuk promosi aplikasi belajar, headset murah, hingga makanan ringan. Meskipun nilai endorse belum besar, rata-rata Galang bisa menghasilkan sekitar Rp 1 juta – Rp 2,5 juta per bulan dari:

  • Endorse produk
  • Komisi affiliate link
  • TikTok Creator Fund
  • Donasi dari penonton saat live

Bagi Galang, ini adalah tambahan yang sangat berarti. Ia bahkan pernah membantu ibunya membayar listrik dan kebutuhan sekolah adiknya dari hasil tersebut.


Tantangan yang Dihadapi

Namun perjalanan Galang tentu tidak selalu mulus. Ia menghadapi berbagai kendala:

  • Perundungan dan ejekan dari teman yang menganggap konten bikinan HP murah tidak layak.
  • Keterbatasan alat: HP sering panas, lag saat rekam layar, dan memori cepat penuh.
  • Waktu belajar vs konten: Ia sempat ditegur guru karena dinilai terlalu sibuk membuat konten dan kurang fokus di kelas.
  • Koneksi internet yang lambat saat ingin unggah konten membuat Galang harus menunggu tengah malam atau pergi ke warung kopi dengan WiFi.

Namun, semua tantangan itu ia hadapi dengan tekad kuat dan semangat belajar.


Baca Juga : Membuat Konten Interaktif untuk Media Pembelajaran dengan Lumi Education

Perubahan dan Dampak Positif

Kini, Galang tidak hanya dikenal di sekolah, tapi juga di komunitas pelajar konten kreator. Ia pernah diundang dalam acara webinar digital kreatif pelajar Indonesia dan dijadikan contoh siswa berprestasi non-akademik oleh sekolahnya. Banyak teman yang dulu mengejek, kini justru minta diajarkan cara bikin konten menarik hanya dengan HP biasa.

Bahkan, Galang berencana membuat kelas online gratis di platform seperti Google Classroom atau Telegram untuk mengajarkan editing video via HP bagi pelajar lain yang punya keterbatasan alat.


Harapan Galang untuk Masa Depan

Galang memiliki impian sederhana namun kuat:

“Saya ingin membuktikan bahwa siapa pun bisa sukses berkarya di internet. Nggak perlu alat mahal, yang penting niat, terus belajar, dan konsisten.”

Ia berharap suatu hari bisa membuka studio kreatif untuk anak muda desa, tempat belajar gratis editing dan konten digital. Ia juga ingin kuliah di jurusan film atau multimedia, dengan modal dari kontennya sekarang.


Kesimpulan: Bukti Bahwa Kreativitas Tidak Butuh Modal Besar

Kisah Galang adalah bukti nyata bahwa di era digital, keterbatasan bukanlah alasan untuk tidak berkarya. Dengan semangat, kreativitas, dan tekad kuat, seorang siswa SMK bisa menginspirasi banyak orang dan mulai membangun masa depan hanya bermodalkan HP seharga Rp 2 juta.

Semoga kisah Galang menjadi pemicu semangat bagi pelajar-pelajar Indonesia lainnya untuk terus berani bermimpi, berkarya, dan melampaui batas.

By Jonathan Ward

Jonathan Ward adalah seorang penulis dan penghibur asal Medan, Indonesia. Dengan kemampuan menulis yang kuat, ia berhasil menciptakan karya-karya yang menarik perhatian pembaca